Senin, 20 Juni 2016

ANALISIS GETARAN PADA SISTEM SUSPENSI KENDARAAN RODA DUA (YAMAHA JUPITER Z 2004) MENGGUNAKAN SIMULASI SOFTWARE MATLAB 6.5

ANALISIS GETARAN PADA SISTEM SUSPENSI KENDARAAN RODA DUA (YAMAHA JUPITER Z 2004) MENGGUNAKAN SIMULASI SOFTWARE MATLAB 6.5


Suhandoko, Pramuko Ilmu Purboputro, Sunardi Wiyono

Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Jl. Ahmad Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartasura

Email : handoko_revolus@yahoo.co.id


ABSTRAKSI

Metode pengujian yang digunakan dalam analisis ini adalah mencari kekakuan dan redaman suspensi system 2 DOF dari kendaraan roda dua (Yamaha Jupiter z 2004), dimana berat kendaraan sebesar 97 kg, dan berat penumpang sebesar 60 kg. Sehingga berat total sebesar 157 kg. Kenudian dilakukan penimbangan kendaraanbagian depan dan belakang hingga didapat 63 kg untuk massa body depan dan 94 kg untuk massa bodi belakang.

Dari massa yang telah diketahui, maka diperoleh nilai kekakuan dan redaman suspensi depan, dimana untuk kekakuan suspensi depan sebesar 4534,46 N/m dan untuk nilai redaaman suspensi depan sebesar 532,8 Ns/m dengan nilai kekakuan roda depan sebesar 4568 N/m. Sedangkan untuk kekakuan dan redaman suspensi belakang didapat 9400 N/m untuk kekakuan suspensi belakang dan 940 Ns/m untuk redaman suspensi belakang dengan kekakuan roda belakang sebesar 10020 N/m.

Untuk hasil analisa dari data kekakuan dan redaman yang diperoleh dapat dimpulkan bahwa, pada suspensi depan memerlukan waktu 4,3 detik untuk mencapai stedy state dengan rise time antara 0,0897 detik hingga 0,858 detik dengan rood disturbance pada body sebesar 6,64 rad/sec dan untuk suspensi 6,4 rad/sec dengan magnitude bada body 43,8 dan 4,62 pada suspensi. Sedangkan untuk actuator force nya sebesar 33 rad/sec untuk body dan 8,24 rad/sec untuk suspensi dengan magnitude -131 untuk body dan -155 untuk suspensi.

Sedangkan untuk suspensi belakang memerlukan waktu 5,55 detik untuk mencapai stedy state dengan rise time antara 0,114 detik hingga 1,02 detik dengan rood disturbance pada body sebesar 7,95 rad/sec dan suspensi sebesar 7,93 rad/sec dengan magnitude bada body 46,6 dan pada suspense sebesar 4,46. Sedangkan untuk actuator forcenya sebesar 40,2 rad/sec untuk body dan 10 rad/sec untuk suspensi dengan magnitude -135 untuk body dan -162 untuk suspensi.

Kata Kunci : Getaran, Suspensi kendaraan roda dua. Kekakuan Redaman, Software Matlab 6.5


PENDAHULUAN

Latar Belakang

        Seiring dengan kemajuan jaman, transportasi menjadi suatu kebutuhan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu alat transportasi yang sering dijumpai adalah sepeda motor dan sesuai dengan fungsinya, sepeda motor dapat digunakan sebagai alat transportasi sehari-hari. Sepeda motor banyak sekali digunakan kususnya di indonesia, selain pengoperasianya yang mudah, harganya relatif lebih murah di banding dengan transportasi lainnya.
Terlepas dari fungsi dan jenis sepeda motor, Pada sistem suspensi memegang peranan yang sangat penting, karena sistem kerja suspensi dapat menentukan kenyamanan dan keselamatan pengendara dalam mengendarai sepeda motor. Salah satu faktor yang mempengaruhi ketidaknyamanan serta tidak setabilnya dalam mengendarai sepeda motor adalah adanya getaran yang ditimbulkan oleh profil ketidakrataan medan jalan.

        Sistem suspensi terdiri dari upper arm, lower arm, pegas (spring), dan peredam kejutan (shock absorber). Dari beberapa bagian tersebut, bagian yang terpenting untuk menahan getaran yang berlebihan akibat permukaan jalan yang tidak rata adalah nilai kekakuan dan redaman yang sesuai, sehinga dari kekakuan dan redaman yang sesuai, tentu suspensi tersebut dapat meredam getaran agar tidak berpindah kebodi kendaraan secara berlebihan, sehinnga menggurangi kenyamanan dalam berkendara. Oleh karena itu, faktor kenyamanan berkendara tergantung pada kekakuan pegas dan konstanta peredaman yang digunakan pada sistem suspensi tersebut.


Tujuan Penelitian

  1. Menentukan besarnya nilai kekakuan dan redaman yang mempengaruhi kerja sistem suspensi pada sepeda motor.
  2. Mendapatkan hasil analisa terhadap nilai kekakuan dan redaman yang telah di tentukan, sehingga diperoleh respon getaran yang terjadi pada suspensi yang digunakan dalam sepeda motor tersebut.

Tinjauan Pustaka

        Sebelum analisa ini dilakukan, sudah banyak penelitian yang dilakukan oleh pengetahuan sebelumnya diantaranya , Iqbal, Muhammad (2007), dengan topik “Design Of Proportional Integral Derivative (Pid) Controller For Bus Suspension System Using Matlab Software”. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa Dalam sistem loop terbuka, waktu yang diperlukan sebuah sistem untuk mencapai steady state adalah 34,1 detik, dengan kata lain mobil akan mengalami beberapa osilasi besar sebelum menyatu dan menjadi stabil. Sehingga, hal itu tidak memenuhi untuk kenyamanan penumpang. Karena waktu yang dibutuhkan untuk sistem menjadi stabil tidak lebih dari dari 5 detik. Sehinnga untuk memecahkan masalah ini, diperlukan kontroler PID agar dapat diimplementasikan untuk meningkatkan respon yang hasilnya menunjukkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk sistem menjadi stabil telah menurun menjadi kurang dari 5 detik dari 34.1. Dengan demikian, Kontrol PID dapat meninkatkan kenyamanan penumpang.

        Utomo, Anggoro Wahyu (2004), dengan topic “Analisa Nilai Kekakuan Dan Redaman Sistem Suspensi Kendaraan Roda Dua Untuk Memperoleh Respon Redaman Optimal “. Dari hasil penelitian ini telah disimpulkan bahwa nilai frekuensi natural (ω) bergantung pada besarnya nilai kekakuan (K), Nilai frekuensi juga dipengaruhi oleh letak dari titik berat ( CG ), sehingga waktu peluruhan dari repon atau kerja dari suspensi untuk kembali keposisi semula sebelum mendapat gaya eksitasi dari profil jalan. Dan besarnya amplitude respon juga tergantung pada nilai kekakuan (K) dan redaman ( C ).

Uyib Budi (2012) dengan topic “ Analisa Shockbreaker Sepeda Motor Honda Blade “ dengan kesimpulan jenis getaran pada shock absorber

Honda blade adalah jenis getaran bebas teredam karena setelah peredaman diperhitungkan, gaya peredam juga berlaku pada massa selain gaya yang disebabkan oleh peregangan pegas. Bila bergerak dalam fluida benda akan mendapatkan peredaman karena kekentalan fluida. Gaya akibat kekentalan ini sebanding dengan kecepatan benda. Konstanta akibat kekentalan (viskositas) ini dinakan koefesien peredam.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah mencari nilai kekakuan dan redaman suspensi kendaraan roda dua (Yamaha Jupiter z 2004). Setelah didapat nilai kekakuan dan redaman, Kemudian disimulasikan menggunakan Software MATLAB 6.5 untuk mendapatkan respon getaran yang terjadi pada suspensi sepeda motor tersebut.


DIAGRAM ALIR PENELITIAN




Diagram rancangan penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Pencarian referensi.
Proses untuk mencari sumber-sumber data persamaan yang digunakan dalam menganalisa getaran dari buku, tugas akhir maupun dari internet.
2. Menentukan ruang lingkup dan tujuan dalam menganalisa suspensi.
3. Mendesain alat bantu untuk sirmulasi suspensi. Merancang simulasi untuk mencari kekakuan suspensi depan dan belakang menggunakan software solidwork 2010.
4. Pengujian.
Untuk mencari nilai kekakuan suspensi depan dan belakang serta nilai viskositas oli suspensi.
5. Pengolahan data.
Menghitug nilai dari kekakuan dan redaman.
6. Menganalisis data.
Menggunakan software MATLAB 6.5 untuk menentukan respon kekakuan dan redaman dari suspensi sepeda motor Yamaha Jupiter z 2004.
7. Hasil dan kesimpulan.
Proses ini melakukan penarikan kesimpulan dari analisa getaran pada suspensi sepeda motor.


ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Hasil dan Pembahasan

Tabel data/Spesifikasi suspensi depan

Table data/Spesifikasi suspensi belakang




Dengan menggunakan software matlab 6.5, maka Dari tabel kedua diatas akan didapat respon getaran yang dihasilkan suspensi sepeda motor depan dan belakang serta body kendaraan menggunakan metode state spacepada sistem dua derajat kebebasan ( 2 DOF ).

1. Respon gangguan jalan dan gaya terhadap body dan suspensi

Bagian depan kendaraan 


Gambar Respon pengaruh gangguan jalan dan gaya terhadap body (ab) dan suspensi (sd) bagian depan kendaraan.

Dari gambar Respon pengaruh gangguan jalan dan gaya terhadap body (ab) dan suspensi (sd) bagian depan kendaraan dapat disimpulkan bahwa perbandingan untuk respon Road disturbance (r) atau gangguan jalan pada body sepeda motor (ab) untuk nilai frequensinya sebesar 6,64 rad/sec, dan besaran Magnetude (dB) sebesar 43,8. Sedangkan untuk Actuator force (fs) pada body sepeda motor didapatkan nilai frequensinya adalah 33 rad/sec danMagnitude (dB) sebesar -131.

Sedangkan perbandingan untuk respon Road disturbance (r) atau gangguan jalan pada suspensi depan (sd) sepeda motor didapat nilai frequensinya adalah 6,4 rad/sec, dan besaran Magnetude (dB) sebesar 4,62. Sedangkan untuk Actuator force (fs) pada suspensi depan sepeda motor didapatkan nilai frequensinya adalah 8,24 rad/sec dan Magnitude (dB) sebesar -155.


Tabel Respon Body dan suspensi depan terhadap (r) dan (fs)




Bagian belakang kendaraan


Gambar respon pengaruh gangguan jalan dan gaya terhadap body (ab) dan suspensi (sd) bagian belakang kendaraan.

Dari gambar respon pengaruh gangguan jalan dan gaya terhadap body (ab) dan suspensi (sd) bagian belakang kendaraan dapat disimpulkan bahwa perbandingan untuk respon Road disturbance (r) atau gangguan jalan pada body sepeda motor (ab) untuk nilai frequensinya sebesar 7,95 rad/sec, dan besaran Magnetude (dB) sebesar 46,6. Sedangkan untuk Actuator force (fs) pada body sepeda motor didapatkan nilai frequensinya adalah 40,2 rad/sec danMagnitude (dB) sebesar -135.

Sedangkan perbandingan untuk respon Road disturbance (r) atau gangguan jalan pada suspensi belakang (sd) sepeda motor didapat nilai frequensinya adalah 7,93 rad/sec, dan besaran Magnetude (dB) sebesar 4,46. Sedangkan untuk Actuator force (fs) pada suspensi depan sepeda motor didapatkan nilai frequensinya adalah 10 rad/sec dan Magnitude (dB) sebesar -162.

2. Respon Getaran Pada suspensi


Respon Getaran Suspensi Depan 
Gambar respon getaran suspensi depan


Dari grafik yang ditunjukan pada gambar Respon Getaran Suspensi Depan menjelaskan bahwa getaran yang dihasilakan suspensi depan didapat repon yang cukup bagus, hal ini disebabkan karena waktu yang dibutuhkan untuk mencapai situasi stady state tidak terlalu lama yaitu 4,3 detik, sedangkan untuk rise time atau jarak gelombang getaran yang dihasilkan antara 0.0897 detik hingga 0,858 detik.

Tabel Respon Getaran Suspensi Depan


Respon Getaran Suspensi Belakang

Gambar respon getaran suspense belakang


Dari grafik yang ditunjukan pada gambar respon getaran suspensi belakang menjelaskan bahwa getaran yang dihasilakan suspensi belakang didapat repon yang cukup bagus, hal ini disebabkan karena waktu yang dibutuhkan untuk mencapai situasi stady state tidak terlalu lama yaitu 5,55 sec, sedangkan untuk rise time atau jarak gelombang getaran yang dihasilkan antara 0.114 detik hingga 1,02 detik.

Tabel Respon Getaran Suspensi Belakang


Terlepas dari suspensi yang digunakan merupakan produk jadi dan banyak dijual dipasaran, namun dalam analisis ini, dapat sedikit membantu dalam menganalisa suatu suspensi kendaraan roda dua sehinnga pengguna kendaraan dapat mengetahui berapa kekuatan maksimum dan beban yang aman digunakan untuk mendapat respon getaran yang aman dan nyaman bagi pengendara.



PENUTUP

Kesimpulan
        Berdasarkan analisis dari hasil sirmulasi untuk getaran pada sistem suspensi sepeda motor Yamaha Jupiter Z 2004, kita dapat menarik beberapa kesimpulan dari percobaan tersebut antara lain sebagai berikut :
  1. Hasil respon Rood disturbance (r) dan Actuator Force (fs) pada body dan suspensi bagian depan mendapatkan respon lebih kecil dibandingkan dengan bodi dan suspensi dibagian belakang.
  2. Karena respon Rood distrubunce (r) dan Actuator Force (fs) pada bodi dan suspensi bagian depan mendapatkan respon lebih kecil dibandingkan dengan bodi dan suspensi dibagian belakang, maka hal ini bertujuan agar kemudi mudah dikendalikan
  3. Sedangkan untuk respon getaran pada suspensi depan, osilasi yang dihasilkan tidak terlalu panjang dan memiliki stabilitas yang sedang, yaitu waktu yang diperlukan untuk mencapai stedy state yaitu 4,3 detik. Selain itu gelombang rise time yang dihasilkan dalam sirmulasi tersebut tidak terlalu besar maupun kecil yaitu antara 0.0897 detik hingga 0,858 detik.
  4. Sedangkan untuk respon yang dihasilkan suspensi belakang ketika menerima gaya dari massa kendaraan sistem getaran yang dihasilkan memiliki stabilitas yang cukup baik, sehingga pengendara akan merasa nyaman dikarenakan jumlah osilasi karena waktu yang dibutuhkan untuk mencapai menuju stady state yaitu 5,55 detik. Selain itu gelombang rise time yang dihasilkan dalam sirmulasi tersebut tidak terlalu besar maupun kecil yaitu antara 0.114 detik hingga 1,02 detik.

Saran

        Setelah melakukan analisis terhadap getaran suspensi sepeda motor Yamaha Jupiter z 2004, penulis dapat memberikan saran apabila dilakukan analisa lebih jauh lagi agar data yang yang didapat lebih spesifik dan mendekati sempurna antara lain sebagai berikut :

  1. Menentukan sudut suspensi terhadap posisi yang sebenarnya sehingga hasil atau respon yang dihasilkan jauh lebih bagus karena sesuai dengn posisi atau sudut yang sesungguhnya.
  2. Mencari parameter kondisi jalan yang bervariasi sehingga dapat diketahui kontur jalan yang tepat atau suspensi yang tepat untuk digunakan dalam kondisi jalan tersebut.
  3. Agar diketahui berapa setandar kenyamanan berkendara hendaknya mencari nilai redaman pengendara dan redaman roda.
  4. Menggunakan analisa control PID (Proportional, Integratif, dan Derivatif ) agar diketahui suspensi jenis dan tipe apa yang bagus digunakan pada suatu kendaraan untuk kondisi jalan dan jenis kendaraan yang digunakan.


DAFTAR PUSTAKA

Caesareendra, Wahyu. Mochammad Ariyanto (2011). Panduan

Belajar Mandiri MATLAB. Jakarta, Penerbit PT Elex Media Komputindo.

Devina (2009) http://devia-fisika.blogspot.com/2009/12/simpangan-getaran.html. Diaskes pada tanggal 15 januari 2014, pukul 14.22 WIB

Hutahaean,Ramses Y (2011). Getaran Mekanik Dilengkapi pemograman Dan Simulasi Dengan MATLAB. Yogyakarta: : Penerbit Andi Offset.

Iqbal, Muhammad 2007. Design Of Proportional Integral

Derivative (Pid) Controller For Bus Suspension System Using Matlab Software. Perpustakaan Teknik Universitas muhammadiyah Surakarta.

Karyasa, Bhimadi, Tungga (2010). Dasar-dasar Getaran Mekanis. Surabaya : Penerbit Andi Offset.

Utomo, Anggono Wahyu 2004. Analisa Rasio Kekakuan Dan

Redaman Sistem Suspensi Kendaraan Roda Dua Untuk Memperoleh Respon Redaman Optimal. Perpustakaan Teknik Fisika Universitas Sepuluh November. Surabaya

http://paparisa.unpatti.ac.id. Analisa Respon Dinamik Sepeda Motor Terhadap Posisi Sudut Suspensi. Diaskes pada tanggal 3 November 2013, pukul 21.17 WIB.

http://www.4shared.com/office/Kz9v37YT/Materi_Getaran_Mekanik.h tmDiaskes pada tanggal 14 November 2013. Pukul 23.15 WIB.

Senin, 04 April 2016

Software yang berhubungan dengan Teknik Mesin



MATLAB

Matlab adalah singkatan dari Matrix Laboratory, merupakan bahasa pemrograman yang dikembangkan oleh The Mathwork Inc. yang hadir dengan fungsi dan karakteristik yang berbeda dengan bahasa pemrograman lain yang sudah ada lebih dahulu seperti Delphi, Basic maupun C++. Matlab merupakan bahasa pemrograman level tinggi yang dikhususkan untuk kebutuhan komputasi teknis, visualisasi dan pemrograman seperti komputasi matematik, analisis data, pengembangan algoritma, simulasi dan pemodelan dan grafik-grafik perhitungan Pada awalnya Matlab dibuat untuk memberikan kemudahan mengakses data matrik pada proyek LINPACK dan EISPACK. Saat ini matlab memiliki ratusan fungsi yang dapat digunakan sebagai problem solver mulai dari simple sampai masalah-masalah yang kompleks dari berbagai disiplin ilmu.

Dalam lingkungan perguruan tinggi teknik, Matlab merupakan perangkat standar untuk memperkenalkan dan mengembangkan penyajian materi matematika, rekayasa dan kelimuan. Di industri, MATLAB merupakan perangkat pilihan untuk penelitian dengan produktifitas yang tinggi, pengembangan dan analisanya.

Kegunaan MatLab secara umum adalah sebagai berikut:

a) Matematika dan komputasi,

b) Perkembangan algoritma,

c) Pemodelan, simulasi, dan pembuatan prototype,

d) Analisa data, eksplorasi dan visualisasim

e) Pembuatan aplikasi, termasuk pembuatan antaramuka grafis.

Karakteristik MATLAB : 
  • Bahasa pemrogramannya didasarkan pada matriks (baris dan kolom). 
  • Lambat (dibandingkan dengan Fortran atau C) karena bahasanya langsung diartikan. 
  • Automatic memory management, misalnya kita tidak harus mendeklarasikan arrays terlebih dahulu. 
  • Tersusun rapi. 
  • Waktu pengembangannya lebih cepat dibandingkan dengan Fortran atau C. 
  • Dapat diubah ke bahasa C lewat MATLAB Compiler. 
  • Tersedia banyak toolbox untuk aplikasi-aplikasi khusus. 

Beberapa kelebihan Matlab jika dibandingkan dengan program lain seperti Fortran, dan Basic adalah : 
  1. Mudah dalam memanipulasi struktur matriks dan perhitungan berbagai operasi matriks yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, invers dan fungsi matriks lainnya. 
  2. Menyediakan fasilitas untuk memplot struktur gambar (kekuatan fasilitas grafik tiga dimensi yang sangat memadai). 
  3. Script program yang dapat diubah sesuai dengan keinginan user. 
  4. Jumlah routine-routine powerful yang berlimpah yang terus berkembang. 
  5. Kemampuan interface (misal dengan bahasa C, word dan mathematica). 
  6. Dilengkapi dengan toolbox, simulink, stateflow dan sebagainya, serta mulai melimpahnya source code di internet yang dibuat dalam matlab( contoh toolbox misalnya : signal processing, control system, neural networks dan sebagainya). 

Lingkungan Kerja MATLAB :

Secara umum lingkungan kerja Matlab terdiri dari tiga bagian yang penting yaitu:

1. Command Windows

Windows ini muncul pertama kali ketika kita menjalankan program Matlab. Command windows digunakan untuk menjalankan perintah-perintah Matlab, memanggil tool Matlab seperti editor, fasilitas help, model simulink, dan lain-lain. Ciri dari windows ini adalah adanya prompt (tanda lebih besar) yang menyatakan Matlab siap menerima perintah. Perintah tersebut dapat berupa fungsi-fungsi bawaan (toolbox) Matlab itu sendiri.




  • Workspace: Menampilkan semua variable yang pernah dibuat meliputi nama variable, ukuran, jumlah byte dan class. 
  • Command History : Menampilkan perintah-perintah yang telah diketikkan pada command Window. 

2. Editor Windows

Windows ini merupakan tool yang disediakan oleh Matlab yang berfungsi sebagai editor script Matlab (listing perintah-perintah yang harus dilakukan oleh Matlab). Ada dua cara untuk membuka editor ini, yaitu: 
  1. Klik : File, lalu New dan kemudian M-File 
  2. Ketik pada command windows : ”edit” 




Secara formal suatu script merupakan suatu file eksternal yang berisi tulisan perintah MatLAb. Tetapi script tersebut bukan merupakan suatu fungsi. Ketika anda menjalankan suatu script, perintah di dalamnya dieksekusi seperti ketika dimasukkan langsung pada MatLAb melalui keyboard.

M-file selain dipakai sebagai penamaan file juga bisa dipakai untuk menamakan fungsi, sehingga fungsi fungsi yang kita buat di jendela editor bisa di simpan dengan ektensi .m sama dengan file yang kita panggi dijendela editor. Saat kita menggunakan fungsi Matlab seperti inv, abs, cos, sin dan sqrt, matlab menerima variabel berdasarkan variabel yang kita berikan. Fungsi M-file mirip dengan script file dimana keduanya merupakan file teks dengan ektensi .m . sebagaimana script M-file, fungsi m-file tidak dimasukkan dalam jendela command window tetapi file tersendiri yang dibuat dengan editor teks.

  • Membentuk dan menjalankan M-File: 
  • Klik menu File, pilih New dan klik M-File 
  • Pada editor teks, tulis argumen atau perintah 
  • Simpan dengan cara klik File, pilih Save As dan beri nama dengan ekstensi .m 
  • Pastikan file yang akan dijalankan berada pada direktori aktif 
  • Misalkan file graf1.m berada di C:\MATLAB, maka lakukan perintah cd 
  • >> cd c:\matlab 
  • Kemudian jalankan file graf1.m dengan cara 
  • >> graf1 

3. Figure Windows

Windows ini merupakan hasil visualisasi dari script Matlab. Matlab memberikan kemudahan bagi programmer untuk mengedit windows ini sekaligus memberikan program khusus untuk itu, sehingga selain berfungsi sebagai visualisasi output yang berupa grafik juga sekaligus menjadi media input yang interaktif.

  • Simulink windows. 

Windows ini umumnya digunakan untuk mensimulasikan system kendali berdasarkan blok diagram yang telah diketahui. Untuk mengoperasikannya ketik “simulink” pada command windows.




  • AUTOCAD

AutoCAD adalah sebuah software yang digunakan untuk merancang/mendesain suatu gambar 2 atau 3 dimensi yang dioperasikan pada sistem komputer.

AutoCAD dapat digunakan dalam semua bidang seperti Arsitektur,Sipil,Desain grafik, dll tetapi pada umumnya AutoCAD lebih banyak digunakan oleh para Arsitektur dan Sipil.

Dengan menggunakan AutoCAD semua pekerjaan yang berhubungan dengan gambar desain akan lebih mudah dan akurat. Tetapi AutoCAD akan terasa sulit di operasikan bagi orang yang belum berpengalaman dalam menggunakannya. Di blog ini saya akan bahas langkah-langkah mengoperasikan AutoCAD sehingga bagi anda yang ingin belajar mengoperasikan Autocad silahkan anda baca pada blog ini.

Gambar yang dirancang melalui program AutoCAD dapat diubah formatnya seperti DXF,PDF,JPG,DWF Dll. Dalam penggambaran 3D AutoCAD memiliki banyak pilihan meterial sehingga gambar 3D yang dirancang dengan program AutoCAD akan memiliki kesan seperti benda aslinya.

  • SOLIDWOKS

Sejarah Solidworks

Solidworks Corporation didirikan pada bulan Desember 1993 oleh Jon Hirschtick dengan kantor pusat di Waltham, Massachusetts, Amerika Serikat, dengan merekrut tim insinyur untuk membangun sebuah perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak CAD 3D yang mudah digunakan, terjangkau dan tersedia pada desktop Windows, dengan kantor pusatnya di Concord,Massachusetts.

Solidworks diperkenalkan pada tahun 1995 sebagai pesaing untuk program CAD seperti Pro / ENGINEER, NX Siemens, I-Deas, Unigraphiics, Autodesk Inventor, Autodeks Auto CAD dan CATIA. Solidworks merilis produk pertama, SolidWorks 95, pada tahun 1995.

SolidWorks saat ini pasar beberapa versi perangkat lunak CAD SolidWorks selain eDrawings, alat kolaborasi, dan DraftSight, 2D CAD produk. Pada tahun 1997 Dassault Systèmes, terbaik dikenal dengan CATIA perangkat lunak CAD, mengakuisisi perusahaan dan saat ini memiliki 100% sahamnya. SolidWorks dipimpin oleh John McEleney dari 2001 sampai Juli 2007 dan Jeff Ray dari tahun 2007 sampai Januari 2011. CEO saat ini adalah Bertrand SICOT.

Pengertian Solidworks

SOLIDWORKS adalah salah satu CAD software yang dibuat oleh DASSAULT SYSTEMES digunakan untuk merancang part permesinan atau susunan part permesinan yang berupa assembling dengan tampilan 3D untuk merepresentasikan part sebelum real part nya dibuat atau tampilan 2D (drawing ) untuk gambar proses permesinan.

SolidWorks diperkenalkan pada tahun 1995 sebagai pesaing untuk program CAD seperti Pro / ENGINEER, NX Siemens, I-Deas, Unigraphics, Autodesk Inventor, Autodeks AutoCAD dan CATIA. dengan harga yang lebih murah. SolidWorks Corporation didirikan pada tahun 1993 oleh Jon Hirschtick, dengan merekrut tim insinyur untuk membangun sebuah perusahaan yang mengembangkan perangkat lunak CAD 3D, dengan kantor pusatnya di Concord, Massachusetts, dan merilis produk pertama, SolidWorks 95, pada tahun 1995.

Pada tahun 1997 Dassault Systèmes, yang terkenal dengan CATIA CAD software, mengakuisisi perusahaan dan sekarang ini memiliki 100% dari saham SoliWorks. SolidWorks dipimpin oleh John McEleney dari tahun 2001 hingga Juli 2007, dan sekarang dipimpin oleh Jeff Ray. Saat ini banyak industri manufaktur yang sudah memakai software ini, menurut informasi WIKI , SolidWorks saat ini digunakan oleh lebih dari 3 / 4 juta insinyur dan desainer di lebih dari 80.000 perusahaan di seluruh dunia. kalau dulu orang familiar dengan AUTOCAD untuk desain perancangan gambar teknik seperti yang penulis alami tapi sekarang dengan mengenal SOLIDWORKS maka AUTOCAD sudah jarang saya pakai. Tapi itu tentunya tergantung kebutuhan masing-masing.

Untuk permodelan pada industri pengecoran logam dalam hal pembuatan pattern nya, program program 3D seperti ini sangat membantu sebab akan memudahkan operator pattern untuk menterjemahkan gambar menjadi pattern /model casting pengecoran logam dan tentunya akan mengurangi kesalahan pembacaan gambar yang bisa mengakibatkan salah bentuk. Untuk industri permesinan selain dihasilkan gambar kerja untuk pengerjaan mesin manual juga hasil geometri dari SolidWorks ini bisa langsung diproses lagi dengan CAM program semisal MASTERCAM,SOLIDCAM,VISUALMILL dll. Untuk membuat G Code yang dipakai untuk menjalankan proses permesinan automatic dengan CNC.

Bagi yang punya background permesinan /mengerti gambar teknik dan bisa pakai AUTOCAD mempelajari SOFTWARE ini kalau hanya untuk pakai dan berproduksi secara sederhana tidak akan memerlukan waktu terlalu lama beda halnya kalau untuk jadi master atau expert SOLIDWORKS atau apalah? tentunya memerlukan waktu dan jam pakai yang lama. Seperti Program-program aplikasi Grafis 3D lainnya Solidworks pun bisa membuat berbagai model tergantung keinginan dan kemampuan dari pemakai, bukan hanya untuk model mekanik, model Furniture, Bangunan dan benda-benda disekitar kita pun bisa dibikin, hanya saja kalau penulis pakai SolidWorks hanya untuk bikin gambar dan model teknik.

SPESIFIKASI MINIMAL HARDWARE
Untuk Spek Komputer minimal yang di sarankan untuk SOLIDWORKS 2012 adalah sbb:

· System Operasi WIN XP,Vista, Seven

· Processor Pentium 4, Intel XEON, Intel Core, AMD Athlon, AMD Turion, AMD Phenom. (2,5 GHz atau lebih)

· RAM min 1GB (Disarankan 2GB)

· VGA Card 256 MB (Disarankan 512MB atau lebih)

· HardDisk lebih dari 5 GB

· DVD Room

  • AUTODESK INVENTOR
Autodesk inventor 2012 merupakan sebuah progaam CAD dalam bidang teknik yang diaplikasikan untuk perancangan mekanik dalam bentuk 3D. Syaiful Alchazin (2012: 2) mengatakan bahwa Autodesk Inventor 2012 merupakan program yang dirancang khusus untuk keperluan bidang teknik seperti design produk, design mesin, design mold, design konstruksi, atau keperluan produk teknik lainnya. Program ini merupakan rangkaian dari program penyempurnaan dari Autocad dan Autodesk Mechanical Desktop. Lebih lanjut, program ini sangat cocok bagi penguna Autodesk Autocad yang ingin meningkatkan kemampuanya karena memiliki konsep yang hampir sama dalam mengambar 3D.

Yon F.Huda (2012: 1) Autodesk inventor 2012 merupakan salah satu software CADD (Computer Aided Drawing And Design) yang dikeluarkan oleh perusahaan asal Amerika bernama Autodesk. Sebagai software CADD, Autodesk inventor sangat sesuai diaplikasikan dalam pekerjaan perancangan komponen mekanik, perancangan sistem mekanik hingga analisis kekuatan mekanis dari komponen-komponen mekanik yang dirancang. Sifat parametrik yang dimiliki software ini menjadikannya mudah unutk di edit dan dimodifikasi.

Firman Tuakia (2012: 1) Autodesk Inventor 2012 adalah program pemodelan solid berbasis fitur paramaterik, artinya semua objek dan hubungan antar geometri dapat dimodifikasi kembali meski geometrinya sudah jadi tanpa mengulang lagi dari awal. Hal ini sangat memudahkan kita ketika sedang dalam proses design suatu produk atau rancangan. Untuk membuat model 3D yang solid atau surface, kita harus membuat sketch-nya terlebih dahulu atau mengimpor gambar 2D dari Autodesk Autocad. Setelah gambar atau model 3D tersebut jadi, kita dapat membuat gambar kerjanya menggunakan fasilitas drawing.

Kamis, 14 Januari 2016

Kode Etik Insinyur, Organisasi Dalam Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Struktur Organisasi Persatuan Insinyur Indonesia (PII)

>>Kode Etik<<

Etik atau etika mempunyai pengertian sebagai baku perilaku yang diterima secara bersama sekelompok orang “peer” dalam organisasi (profesi) tertentu. Pelanggaran terhadap etika berakibat di keluarkannya pelanggar dari organisasi. Etika tidak mudah diubah dan dirancang untuk jangka panjang. Sebagai engineer, kode etik ditetapkan oleh sebuah organisasi profesi yang terdiri atas sekumpulan engineer. Organisasi profesi biasanya mewakili suatu regional tertentu, seperti organisasi profesi se-Indonesia, organisasi profesi se-Asia-Pasifik, dan sebagainya. Organisasi profesi electrical engineering yang sudah umum di dunia adalah Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE).
Organisasi engineer di Indonesia bernama Persatuan Insinyur Indonesia (PII). PII berdiri pada tanggal 23 Mei 1952 di Bandung. PII didirikan oleh Ir. Djuanda Kartawidjaja dan Dr. Rooseno Soeryohadikoesoemo. PII memiliki jumlah anggota sekitar dua puluh ribu insinyur. Sebagai organisasi engineer di Indonesia, PII memiliki kode etik yang bernama Kode Etik Insinyur Indonesia “Catur Karsa Sapta Dharma Insinyur Indonesia”. Isi dari “Catur Karsa Sapta Dharma Insinyur Indonesia” adalah :


1. Prinsip-prinsip Dasar :
  • Mengutamakan keluhuran budi.
  • Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia.
  • Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat, sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
  • Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran.
2. Tujuh Tuntutan Sikap
  • Insinyur Indonesia senantiasa mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan Masyarakat.
  • Insinyur Indonesia senantiasa bekerja sesuai dengan kempetensinya.
  • Insinyur Indonesia hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggung jawabkan.
  • Insinyur Indonesia senantiasa menghindari terjadinya pertentangan kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.
  • Insinyur Indonesia senantiasa membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masing-masing.
  • Insinyur Indonesia senantiasa memegang teguh kehormatan, integritas dan martabat profesi.
  • Insinyur Indonesia senantiasa mengembangkan kemampuan profesionalnya.

>>Organisasi Dalam Persatuan Insinyur Indonesia (PII)<<

Adapun organisasi dalam Persatuan Insinyur Indonesia yaitu :
  • Ketua Umum.
  • Dewan Pakar.
  • Dewan Penasehat.
  • Majelis Penilai IP.
  • Bendahara Umum.
  • Sekretaris Jendral.
  • Koordinator Serifikasi & Profesi.
  • Koordinator Kebijakan / Regulasi.
  • Koordinator Pelatihan & PKB.
  • Koordinator Konsultansi, Kerjasama & Pengabdian Masyarakat.
  • Ketua Cabang.
  • Koordinator Sektor.

Struktur Organisasi Persatuan Insinyur Indonesia (PII) BKM Masa Bakti 2014-2017




Minggu, 22 November 2015

STANDAR TEKNIK

Standard Teknik adalah serangkaian eksplisit persyaratan yang harus dipenuhi oleh bahan, produk, atau layanan. Jika bahan, produk atau jasa gagal memenuhi satu atau lebih dari spesifikasi yang berlaku, mungkin akan disebut sebagai berada di luar spesifikasi. Sebuah standard teknik dapat dikembangkan secara pribadi, misalnya oleh suatu perusahaan, badan pengawas, militer, dll. ini biasanya di bawah payung suatu sistem manajemen mutu. Mereka juga dapat dikembangkan dengan standar organisasi yang sering memiliki lebih beragam input dan biasanya mengembangkan standar ini bisa menjadi wajib jika diadopsi oleh suatu pemerintahan, kontrak bisnis, dll. Istilah standard teknik yang digunakan sehubungan dengan lembar data (atau lembar spec). Sebuah lembar data biasanya digunakan untuk komunikasi teknis untuk menggambarkan karakteristik teknis dari suatu item atau menggunakan produk. Hal ini dapat diterbitkan oleh produsen untuk membantu orang memilih produk atau untuk membantu Standar Teknik di berbagai kegiatan dan hasil produksi contohnya : ASME, ANSI, ASTM, TEMA, JIS, DIN, API, BSI, SNI.


1. ASME (American Society of Mechanical Engineers) 
ASME didirikan sebagai American Society of Mechanical Engineers, adalah asosiasi profesional yang memproduksi peralatan pemisah-minyak & gas. Dan mempromosikan seni, ilmu pengetahuan, dan praktik rekayasa multi disiplin ilmu dan kerja sama di seluruh dunia melalui pembangunan pendidikan, pelatihan dan profesional lanjutan, kode dan standar, penelitian, konferensi dan publikasi, hubungan dengan pemerintah, dan bentuk lain dari jangkauan. kareananya ASME adalah masyarakat teknik, organisasi standar, sebuah organisasi penelitian dan pengembangan, sebuah organisasi lobi, penyedia pelatihan dan pendidikan. Didirikan sebagai masyarakat rekayasa berfokus pada teknik mesin di Amerika Utara, ASME telah menjadi multi disiplin dan global. ASME didirikan pada tahun 1880 oleh Alexander Lyman Holley, Henry Rossiter Worthington, John Edison Sweet and Matthias N. Forney dalam menanggapi berbagai kegagalan uap boiler tekanan bejana. Dikenal untuk menetapkan kode dan standar untuk perangkat mekanik, ASME melakukan salah satu operasi terbesar di dunia penerbitan teknis, menyelenggarakan konferensi teknis banyak dan ratusan kursus pengembangan profesional setiap tahun, dan mensponsori penjangkauan banyak dan program pendidikan.


Nilai-nilai inti meliputi: 
a. Menerima integritas dan perilaku etis. 
b. Merangkul keragaman dan menghormati martabat dan budaya dari semua orang.
c. Memelihara dan menghargai lingkungan dan sumber daya alam kita dan buatan manusia.
d. Memfasilitasi pengembangan, penyebaran dan penerapan pengetahuan teknik.
e. Mempromosikan manfaat dari pendidikan berkelanjutan dan pendidikan teknik.
f. Menghormati dan dokumen sejarah engineering sementara terus merangkul perubahan.
g. Meningkatkan kontribusi teknis dan sosial dari insinyur.


2. ANSI (American National Standards Institute) 
Didirikan pada tahun 1918, yang merupakan hasil usaha gabungan dari the American Institute of Electrical Engineers, the American Society of Mechanical Engineers, the American Society of Civil Engineers, the American Institute of Mining and Metallurgical Engineers, the American Society of Testing Materials and U.S Departement o War, Navy and Commerce. Saat ini ANSI menjadi pendukung bagi International Engineering Consortium (IEC), Organization for Standard, ISO. ANSI Sebagai suara standar AS dan sistem penilaian kesesuaian, American National Standards Institute (ANSI) memberdayakan anggotanya dan konstituen untuk memperkuat posisi pasar AS dalam ekonomi global sambil membantu untuk menjamin keselamatan, kesehatan konsumen, perlindungan dari lingkungan dan produk bayi keselematan earmuff. ANSI ada banyak peralatan proteksi yang ada pada bay penghantar maupun bay trafo. Masing -masing peralatan proteksi tersebut dalam rangkaian satu garis digambarkan dalam bentuk lambang / kode. Berikut adalah Kode dan lambang rele Proteksi berdasarkan standar ANSI C37-2 dan IEC 60617.


3. ASTM (American Standard Testing and Material) 
ASTM Internasional merupakan organisasi internasional sukarela yang mengembangkan standardisasi teknik untuk material, produk, sistem dan jasa. ASTM Internasional yang berpusat di Amerika Serikat. ASTM merupakan singkatan dari American Society for Testing and Material, dibentuk pertama kali pada tahun 1898 oleh sekelompok insinyur dan ilmuwan untuk mengatasi bahan baku besi pada rel kereta api yang selalu bermasalah. Sekarang ini, ASTM mempunyai lebih dari 12.000 buah standar. Standar ASTM banyak digunakan pada negara-negara maju maupun berkembang dalam penelitian akademisi maupun industri. Contoh Standar di atas sangat membantu dalam proses produksi. Misalnya dapat mempredisikan tingkat keamanan bahan ataupun ketersediaan bahan di pasaran.


4. TEMA (Tubular Exchanger Manufacturers Association)
The Tubular Exchanger Manufacturers Association, Inc (TEMA) adalah asosiasi perdagangan dari produsen terkemuka shell dan penukar panas tabung, yang telah merintis penelitian dan pengembangan penukar panas selama lebih dari enam puluh tahun. Standar TEMA dan perangkat lunak telah mencapai penerimaan di seluruh dunia sebagai otoritas pada desain shell dan tube penukar panas mekanik. TEMA adalah organisasi progresif dengan mata ke masa depan. Anggota pasar sadar dan secara aktif terlibat, pertemuan beberapa kali setahun untuk mendiskusikan tren terkini dalam desain dan manufaktur. Organisasi internal meliputi berbagai subdivisi berkomitmen untuk memecahkan masalah teknis dan meningkatkan kinerja peralatan. Upaya teknis koperasi menciptakan jaringan yang luas untuk pemecahan masalah, menambah nilai dari desain untuk fabrikasi. Apakah memiliki penukar panas yang dirancang, dibuat atau diperbaiki. TEMA adalah cara berpikir anggota tidak hanya meneliti teknologi terbaru, mereka menciptakan itu selama lebih dari setengah abad tujuan utamanya adalah untuk terus mencari inovasi pendekatan untuk aplikasi penukar panas. Akibatnya, anggota TEMA memiliki kemampuan yang unik untuk memahami dan mengantisipasi kebutuhan teknis dan praktis pasar saat ini.


5. JIS (JAPANESE INDUSTRIAL STANDARD)
Standar Industri Jepang (JIS) menentukan standar yang digunakan untuk kegiatan industri di Jepang. Proses standarisasi di koordinasikan oleh Jepang komite Standar Industri dan di publikasikan melalui Asosiasi Standar Jepang. Di era Meiji, perusahaan swasta bertanggung jawab untuk membuat standar meskipun pemerintah Jepang tidak memiliki standar dan dokumen spesifikasi untuk tujuan pengadaan untuk artikel tertentu, seperti amunisi. Ini diringkas untuk membentuk standar resmi (JES lama) pada tahun 1921. Selama Perang Dunia II, standar disederhanakan didirikan untuk meningkatkan produksi materiil. Orang Jepang ini Standards Association didirikan setelah kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II pada 1945. Para industri Jepang komite standar peraturan yang diundangkan pada tahun 1946, standar Jepang (JES baru) dibentuk. Hukum Standardisasi Industri disahkan pada 1949, yang membentuk landasan hukum bagi standar hadir di industri jepang (JIS). Hukum standardisasi industri di revisi pada tahun 2004 dan “JIS” (produk sistem sertifikasi) diubah sejak 1 Oktober 2005, baru JIS telah diterapkan pada sertifikasi ulang. Penggunaan tanda tua diizinkan selama masa transisi tiga tahun (sampai 30 September 2008) dan setiap produsen mendapatkan sertifikasi baru atau memperbaharui bahwa persetujuan otoritas telah mampu untuk menggunakan merek JIS baru. Oleh karena itu semua JIS-bersertifikat produk Jepang telah memiliki JIS tanda baru sejak 1 Oktober 2008.


6. DIN ( Deutsches Institut fur Normung )
DIN, Institut Jerman untuk Standardisasi, menawarkan stake holder platform untuk pengembangan standar sebagai layanan untuk industri, negara dan masyarakat secara keseluruhan. Sebuah organisasi nirlaba terdaftar, DIN telah berbasis di Berlin sejak tahun 1917. DIN tugas utama adalah untuk bekerja sama dengan para pemangku kepentingan untuk mengembangkan standar berbasis konsensus yang memenuhi persyaratan pasar. Beberapa 26.000 pakar menyumbangkan keahlian dan pengalaman mereka dengan perjanjian process. By standardisasi dengan Pemerintah Federal Jerman, DIN adalah standar nasional diakui tubuh yang mewakili kepentingan Jerman dalam organisasi standar Eropa dan internasional. Sembilan puluh persen dari standar kerja sekarang dilakukan oleh DIN bersifat internasional di alam.


7. API(The American Petroleum Institute) 
The American Petroleum Institute, sering disebut sebagai API, adalah asosiasi perdagangan AS terbesar untuk industri minyak dan gas alam. Ini klaim untuk mewakili sekitar 400 perusahaan yang terlibat dalam produksi, perbaikan, distribusi, dan banyak aspek lain dari industri perminyakan. Fungsi utama asosiasi atas nama industri termasuk advokasi dan negosiasi dengan lembaga-lembaga pemerintahan, hukum, peraturan, penelitian efek ekonomi, toksikologi, dan lingkungan, pembentukan dan sertifikasi standar industri. Penjangkauan pendidikan API baik dana dan melakukan penelitian yang berkaitan dengan banyak aspek dari industri perminyakan. The CEO saat ini adalah Jack Gerard.API mendistribusikan lebih dari 200.000 eksemplar publikasi setiap tahun. Publikasi, standar teknis, produk-produk elektronik dan online yang dirancang, menurut API itu sendiri, untuk membantu pengguna meningkatkan efisiensi dan efektivitas biaya operasi mereka, sesuai dengan persyaratan legislatif peraturan, menjaga kesehatan, menjamin keamanan, dan melindungi lingkungan. Setiap publikasi di awasi oleh sebuah komite profesional industri, sebagian besar insinyur perusahaan anggota. Standar-standar teknis cenderung kontroversial. Sebagai contoh, API 610 adalah spesifikasi pompa sentrifugal, API 675 adalah spesifikasi untuk dikendalikan Volume pompa perpindahan positif, baik dikemas - plunger dan diafragma jenis disertakan. Pompa diafragma yang menggunakan aktuasi mekanik langsung di kecualikan. API 677 adalah standar untuk unit gigi dan API 682 mengatur sil mekanik. API juga mendefinisikan standar industri untuk konservasi energi minyak motor. API SN adalah spesifikasi terbaru yang oli motor ditujukan untuk mesin spark - ignited harus mematuhi sejak 2010. Ini menggantikan API SM. Spesifikasi yang berbeda ada untuk mesin kompresi –di nyalakan. API menyediakan kode kapal dan standar untuk desain dan fabrikasi bejana tekan yang membantu melindungi kehidupan orang-orang dan lingkungan di seluruh dunia. 


API juga mendefinisikan dan draft standar untuk pengukuran untuk produk manufaktur seperti :
a. Benang presisi pengukur.
b. Steker polos dan cincin pengukur.
c. Thread sistem pengukuran.
d. Metrologi dan pasokan industri alat ukur.
e. Pengukur kustom.
f. Mesin presisi dan penggilingan.
g. 17025 kalibrasi ISO terdaftar API telah memasuki nomen klatur industri perminyakan di sejumlah daerah.
h. Gravitasi API, ukuran kepadatan minyak bumi.
i. Nomor API, pengenal unik diterapkan pada setiap eksplorasi minyak bumi atau sumur produksi di bor di Amerika Serikat.
j. Unit API, ukuran standar radiasi gamma alami diukur dalam lubang bor.


8. BSI (British Standard Institution) 
BSI Standar adalah Inggris Badan Standar Nasional (NSB) dan merupakan pertama di dunia, yang mewakili kepentingan Inggris ekonomi dan sosial di semua organisasi standar Eropa dan internasional dan melalui pengembangan solusi informasi bisnis untuk organisasi Inggris dari semua ukuran dan sektor. BSI Standar bekerja dengan industri manufaktur dan jasa, bisnis, pemerintah dan konsumen untuk memfasilitasi produksi standar Inggris, Eropa dan internasional. Bagian dari BSI Group, BSI Standar memiliki hubungan kerja yang erat dengan pemerintah Inggris, terutama melalui departemen Inggris untuk Bisnis, Inovasi dan Keterampilan (BIS). BSI Standar adalah nirlaba mendistribusikan organisasi, yang berarti bahwa setiap keuntungan yang di investasikan kembali ke dalam layanan yang di sediakan Sejak di dirikan pada tahun 1901 sebagai Komite Standar Teknik, BSI Group telah tumbuh menjadi sebuah organisasi global yang independen terkemuka yang menyediakan jasa solusi bisnis berbasis standar di lebih dari 140 negara.


9. SNI (STANDAR NASIONAL INDONESIA) 
Salah satu contoh standart teknik adalah SNI ( Standart Nasional Indonesia ). SNI adalah satu–satunya standart yang berlaku secara nasional di Indonesia, dimana semua produk atau tata tertib pekerjaan harus memenuhi standart SNI ini. Misalnya Helm. Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara para stakeholder, maka SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good practice, yaitu:
  • Openess : Terbuka agar semua stakeholder dapat berpartisipasi dalam pengembangan SNI.
  • Transparency: Agar stakeholder yang berkepentingan dapat mengikuti perkembangan SNI dari tahap pemrograman dan perumusan sampai ke tahap penetapannya.
  • Consensus and impartiality : Agar semua stakeholder dapat menyalurkan kepentingannya dan diperlakukan secara adil.
  • Effectiveness and relevance: Memfasilitasi perdagangan karena memperhatikan kebutuhan pasar dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  • Coherence: Koheren dengan pengembangan standar internasional agar perkembangan pasar negara tidak terisolasi dari perkembangan pasar global dan memperlancar perdagangan internasional.
  • Development dimension (berdimensi pembangunan): Agar memperhatikan kepentingan publik dan kepentingan nasional dalam meningkatkan daya saing perekonomian nasional. 
SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis dan ditetapkan oleh BSN yaitu untuk membina, mengembangkan serta mengkoordinasikan kegiatan di bidang standardisasi secara nasional menjadi tanggung jawab Badan Standardisasi Nasional (BSN). Contoh Standart Nasional Indonesia yang telah diterapkan di Indonesia salah satunya adalah tentang penggunaan Informasi dan Dokumentasi – Internasional Standard Serial Number (ISSN). SNI ini merupakan adopsi identic dari ISO 3297:2007, ini dirumuskan oleh Panitia Teknis 01-03, Informasi dan Dokumentasi, dan telah di bahas di rapat konsensus pada 21 November 2007 di Jakarta. Rapat dihadiri oleh wakil dari produsen, kelompok pakar, himpunan profesi, dan instansi terkait lainnya. Kebutuhan kode pengenal ringkas dan unik sudah menjadi kebutuhan bagi semua pihak, pertukaran informasi yang baik diantara perpustakaan, produsen abstrak, dan pengguna data, maupun diantara pemasok, distributor dan perantara lainnya menyebabkan terciptanya kode standart. Standart nasional ini menjelaskan dan memasyarakatkan penggunaan kode stansart (ISSN) sebagai identifikasi unik untuk terbitan berseri dan sumber daya berlanjut lainnya. ISSN adalah nomor denan 8 digit, termasuk digit cek, dan diketahui oleh ISSN yang diberikan kepada sumberdaya berlanjut oleh jaringan ISSN.


Sumber:

Minggu, 04 Oktober 2015

PENGERTIAN ETIKA DAN PROFESI

PENGERTIAN ETIKA

       Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain.
       Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya.
       Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita. Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini :
– Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
– Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
– Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.

    Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang perlu kita pahami bersama bahwa etik aini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.

PENGERTIAN ETIKA
      Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Istilah lain yang identik dengan etika, yaitu: 
Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su). Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak.

TUJUAN MEMPELAJARI ETIKA
       Dalam kehidupan sehari-hari, Etika sangat penting untuk di terapkan untuk menciptakan nilai moral yang baik dan juga untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu tertentu.. Beberapa orang mengartikan bahwa etika hanyalah sebagai konsep untuk dipahami dan bukan menjadi bagian dari diri kita. Namun sebenarnya etika harus benar-benar dimiliki dan diterapkan oleh diri kita masing-masing, sebagai modal utama moralitas kita pada kehidupan yang menuntut kita berbuat baik. Etika yang baik, mencerminkan perilaku yang baik, sedangkan etika yang buruk , mencerminkan perilaku kita yang buruk pula. Selain itu etika dapat membuat kita menjadi lebih tanggung jawab, adil dan responsif. Beberapa contoh Tujuan kita menerapkan atau mempelajari etika itu sendiri ialah :
  1. Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruknya perilaku atau tindakan manusia dalam ruang dan waktu tertentu.
  2. Mengarahkan perkembangan masyarakat menuju suasana yang harmonis, tertib, teratur, damai dan sejahtera.
  3. Mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan secara otonom.
  4. Etika merupakan sarana yang memberi orientasi pada hidup manusia.
  5. Untuk memiliki kedalaman sikap; untuk memiliki kemandirian dan tanggung jawab terhadap hidupnya.
  6. Mengantar manusia pada bagaimana menjadi baik.

PENGERTIAN PROFESI

     Belum ada kata sepakat mengenai pengertian profesi karena tidak ada standar pekerjaan/tugas yang bagaimanakah yang bisa dikatakan sebagai profesi. Ada yang mengatakan bahwa profesi adalah “jabatan seseorang walau profesi tersebut tidak bersifat komersial”. Secara tradisional ada 4 profesi yang sudah dikenal yaitu kedokteran, hukum, pendidikan, dan kependetaan.

PROFESIONALISME
     Biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib dipunyai oleh setiap eksekutif yang baik. Ciri-ciri profesionalisme:
  1. Punya ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi.
  2. Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
  3. Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.
  4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya
CIRI KHAS PROFESI
    Menurut Artikel dalam International Encyclopedia of education, ada 10 ciri khas suatu profesi, yaitu:
  1. Suatu bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus berkembang dan diperluas.
  2. Suatu teknik intelektual
  3. Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan praktis
  4. Suatu periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi
  5. Beberapa standar dan pernyataan tentang etika yang dapat diselenggarakan
  6. Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi sendiri
  7. Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok yang erat dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar anggotanya
  8. Pengakuan sebagai profesi
  9. Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dari pekerjaan profesi
  10. Hubungan yang erat dengan profesi lain
TUJUAN ETIKA PROFESI
      Prinsip-prinsip umum yang dirumuskan dalam suatu profesi akan berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan perbedaan adat, kebiasaan, kebudayaan, dan peranan tenaga ahli profesi yang didefinisikan dalam suatu negar tidak sama.
      Adapun yang menjadi tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code of conduct) profesi adalah:
  1. Standar-standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya
  2. Standar-standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema-dilema etika dalam pekerjaan
  3. Standar-standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi-fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan-kelakuan yang jahat dari anggota-anggota tertentu
  4. Standar-standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral-moral dari komunitas, dengan demikian standar-standar etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya
  5. Standar-standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi
  6. Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau undang-undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya
Sumber : amutiara.staff.gunadarma.ac.id/PENGERTIAN+ETIKA.doc



Minggu, 21 Juni 2015

Undang-Undang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Perundang-undangan K3 ialah salah satu alat kerja yang sangat penting bagi para Ahli K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) guna menerapkan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di Tempat Kerja.

Berikut merupakan kumpulan perundang-undangan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Republik Indonesia yang memuat isi sebagai berikut antara lain :
Undang-Undang yang mengatur K3 adalah sebagai berikut :
1.     Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. Undang-Undang ini mengatur dengan jelas tentang kewajiban pimpinan tempat kerja dan pekerja dalam melaksanakan keselamatan kerja.
2.     Undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan. Undang- Undang ini menyatakan bahwa secara khusus perusahaan berkewajiban memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja yang baru maupun yang akan dipindahkan ke tempat kerja baru, sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan kepada pekerja, serta pemeriksaan kesehatan secara berkala. Sebaliknya para pekerja juga berkewajiban memakai alat pelindung diri (APD) dengan tepat dan benar serta mematuhi semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan. Undang-undang nomor 23 tahun 1992, pasal 23 Tentang Kesehatan Kerja juga menekankan pentingnya kesehatan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya hingga diperoleh produktifitas kerja yang optimal. Karena itu, kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja.

3.     Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Undang-Undang ini mengatur mengenai segala hal yang berhubungan dengan ketenagakerjaan mulai dari upah kerja, jam kerja, hak maternal, cuti sampi dengan keselamatan dan kesehatan kerja. Sebagai penjabaran dan kelengkapan Undang-undang tersebut, Pemerintah juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah (PP) dan Keputusan Presiden terkait penyelenggaraan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), diantaranya adalah :
a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi
b. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida
c. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan
d.     Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Akibat Hubungan Kerja

Undang-Undang K3 :
a.     Undang-Undang Uap Tahun 1930 (Stoom Ordonnantie).
b.     Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
c. Undang-Undang Republik Indonesia No 13 Tahun 203 tentang Ketenagakerjaan.

Peraturan Pemerintah terkait K3 :
a.     Peraturan Uap Tahun 1930 (Stoom Verordening).
b.     Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan atas Peredaran, Penyimpanan dan Peredaran Pestisida.
c.    Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan.
d.     Peraturan Pemerintah No 11 Tahun 1979 tentang keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi.

Peraturan Menteri terkait K3 :
1.  Permenakertranskop RI No 1 Tahun 1976 tentang Kewajiban Latihan Hiperkes Bagi Dokter Perusahaan.
2.     Permenakertrans RI No 1 Tahun 1978 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pengangkutan dan Penebangan Kayu.
3.     Permenakertrans RI No 3 Tahun 1978 tentang Penunjukan dan Wewenang Serta Kewajiban Pegawai Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Ahli Keselamatan Kerja.
4.     Permenakertrans RI No 1 Tahun 19879 tentang Kewajiban Latihan Hygienen Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi Tenaga Paramedis Perusahaan.
5.  Permenakertrans RI No 1 Tahun 1980 tentang Keselamatan Kerja pada Konstruksi Bangunan.
6.  Permenakertrans RI No 2 Tahun 1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.
7.     Permenakertrans RI No 4 Tahun 1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan.
8.     Permenakertrans RI No 1 Tahun 1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.
9.     Permenakertrans RI No 1 Tahun 1982 tentang Bejana Tekan.
10. Permenakertrans RI No 2 Tahun 1982 tentang Kualifikasi Juru Las.
11. Permenakertrans RI No 3 Tahun 1982 tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja.
12. Permenaker RI No 2 Tahun 1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran Otomatis.
13. Permenaker RI No 3 Tahun 1985 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pemakaian Asbes.
14. Permenaker RI No 4 Tahun 1985 tentang Pesawat Tenaga dan Produksi.
15. Permenaker RI No 5 Tahun 1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut.
16. Permenaker RI No 4 Tahun 1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja.
17. Permenaker RI No 1 Tahun 1988 tentang Kualifikasi dan Syarat-syarat Operator Pesawat Uap.
18. Permenaker RI No 1 Tahun 1989 tentang Kualifikasi dan Syarat-syarat Operator Keran Angkat.
19. Permenaker RI No 2 Tahun 1989 tentang Pengawasan Instalasi-instalasi Penyalur Petir.
20. Permenaker RI No 2 Tahun 1992 tentang Tata Cara Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
21. Permenaker RI No 4 Tahun 1995 tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
22. Permenaker RI No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
23. Permenaker RI No 1 Tahun 1998 tentang Penyelenggaraan Pemeliharaan Kesehatan Bagi Tenaga Kerja dengan Manfaat Lebih Dari Paket Jaminan Pemeliharaan Dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
24. Permenaker RI No 3 Tahun 1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan.
25. Permenaker RI No 4 Tahun 1998 tentang Pengangkatan, Pemberhentian dan tata Kerja Dokter Penasehat.
26. Permenaker RI No 3 Tahun 1999 tentang Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift untuk Pengangkutan Orang dan Barang.

Keputusan Menteri terkait K3 :
1.  Kepmenaker RI No 155 Tahun 1984 tentang Penyempurnaan keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Kep 125/MEN/82 Tentang Pembentukan, Susunan dan Tata Kerja Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional, Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Wilayah dan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
2.     Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum RI No 174 Tahun 1986 No 104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi.
3.   Kepmenaker RI No 1135 Tahun 1987 tentang Bendera keselamatan dan Kesehatan Kerja.
4.  Kepmenaker RI No 333 Tahun 1989 tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat Kerja.
5.  Kepmenaker RI No 245 Tahun 1990 tentang Hari Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional.
6.   Kepmenaker RI No 51 Tahun 1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja.
7.   Kepmenaker RI No 186 Tahun 1999 tentang Unit Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.
8.  Kepmenaker RI No 197 Thun 1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya.
9.  Kepmenakertrans RI No 75 Tahun 2002 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia (SNI) No SNI-04-0225-2000 Mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja.
10. Kepmenakertrans RI No 235 Tahun 2003 tentang Jenis-jenis Pekerjaan yang Membahayakan Kesehatan, Keselamatan atau Moral Anak.
11. Kepmenakertrnas RI No 68 Tahun 2004 tentang Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS di Tempat Kerja.

Instruksi Menteri terkait K3 :
1.  Instruksi Menteri Tenaga Kerja No 11 Tahun 1997 tentang Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran.

Surat Edaran dan Keputusan Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan terkait K3 :
a.  Surat keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Departemen Tenaga Kerja RI No 84 Tahun 1998 tentang Cara Pengisian Formulir Laporan dan Analisis Statistik Kecelakaan.
b. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan No 407 Tahun 1999 tentang Persyaratan, Penunjukan, Hak dan Kewajiban Teknisi Lift.
c. Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan No 311 Tahun 2002 tentang Sertifikasi Kompetensi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Teknisi Listrik.



Struktur Hukum Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Penjelasan:



 
a.     Direktur pengawasan adalah Menteri Tenaga Kerja yang melakukan pengawasan pelaksanakan umum terhadap Undang-undang K3.
b.          Pegawai pengawas ditugaskan menjalankan pengawasan langsung terhadap ditaatinya Undang-undang K3 dan membantu pelaksanaannya.
c.                Ahli K3 merupakan instansi-instansi pemerintah dan instansi-instansi swasta yang dapat mengoperasikan K3 dengan tepat, sama seperti pegawai pengawas Ahli K3 ditugaskan menjalankan pengawasan langsung terhadap ditaatinya Undang-undang K3 dan membantu pelaksanaannya.
d.        Panitia Banding adalah panitia teknis yang anggota-anggotanya terdiri dari ahli-ahli dalam bidang yang diperlukan.
e.    Panitia Pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) bertugas memperkembangkan kerja sama, saling pengertian dan partisipasi efektif dari pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja dalam tempat-tempat kerja untuk melaksanakan tugas dan kewajiban bersama dibidang K3, dalam rangka melancarkan usaha berproduksi.


Sumber : http://www.gajimu.com/main/pekerjaan-yanglayak/keselamatan-dan-kesehatan-kerja/pertanyaan-mengenai-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-di-indonesia-1